.

Selepas Melepas Hijab, Lalu Apa ?

ROMADHON.ID, TANJUNG ENIM - “Saya dulu pernah berjilbab, kemudian saya buka. Astagfirullah...that was the lowest point of my life.”

Kalimat tersebut diutarakan seorang pembaca BersamaDakwah yang budiman. Perempuan itu menanggapi peristiwa yang sedang heboh belakangan ini tentang artis yang tadinya berhijab kemudian membuka mahkota kewajiban muslimahnya. Banyak menimbulkan pro dan kontra. Polemik.

Sang artis, dengan nada lungkrah, mengatakan kepada pembawa acara sebuah tayangan platform media bahwa keputusannya murni dari sendiri. Tak ada paksaan dari siapapun, tak ada kaitan dengan tuntutan pekerjaan.

Selepas Melepas Jilbab, Lalu Apa?

Setiap orang yang mengambil keputusan besar dalam hidupnya pasti setelah ada peristiwa besar yang menimpa dirinya. Minimal peristiwa hati. Jika melihat dari kasus sang artis, ia tidak hanya mencari tahu dari agama (Islam) tapi juga pemikiran lain. “Filsafat,” katanya. Ia bimbang.

Hijrah tidak serta merta dibiarkan begitu saja. Namun perlu dijaga, dirawat agar tetap istiqomah di jalan kebaikan. Dijaga dengan mengisi ruhiyah dengan kajian keislaman, berkumpul dengan orang-orang yang ketika dekat dengannya makin dekat dengan Allah. Dirawat dengan amalan-amalan unggulan. Jika tidak demikian, hijrah akan cepat goyah jika ditempa masalah. Ia akan gampang kembali ke masa jahiliyah.

Setiap kali tindakan yang menimbulkan dosa, akan menimbulkan bercak di hati. Jika dosa dilakukan secara terus menerus maka bercak itu makin menghitami hati. Dan cahaya Allah akan susah masuk.

“Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan “ar raan” yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka’.” [Qs. Al-Muthoffifin: 14]

Melepas hijab tidak serta merta masalah akan langsung lepas. Ini kasus lain. Menyelesaikan masalah dengan masalah baru. Masalah adalah ‘gang’ lain dan kewajiban menutup aurat juga ‘gang’ lain. Sebagai seorang public figure, seorang artis harusnya menjaga tindak tanduknya. Sebab akan menjadi contoh bagi fansnya. Meski dengan embel-embel “jangan ikuti aku”. Namun alasan-alasan melepaskan hijab itu bisa dijadikan basis alasan oleh awam untuk melakukan hal yang sama. You’re public figure!

Yang kedua, para pelaku dianggap orang yang tidak komitmen dan konsekuen dengan pilihan hidupnya. Ini akan berimbas berkurangnya pada orang yang empati. Berkurangnya fans juga akan membawa pengaruh besar bagi production house atau stasiun televisi untuk memakai sang artis kembali. Atau jika si pelaku adalah orang awam, ia dianggap sebagai sosok inkonsisten.

“But then Allah gave me hidayah, saya berjilbab kembali dan sekarang alhamdulillah sekarang lagi belajar menutup aurat secara sempurna,” kata pembawa yang budiman tadi, melanjutkan. “Kita jangan menjudge dulu, jangan berputus asa dari rahmatNya. Masalah dari para muslimah saat ini adalah mereka beranggapan bahwa hijab adalah puncaknya hijrah. Padahal itu baru awal mulanya. Sehingga mereka tidak menindaklanjuti hijrah menutup auratnya dengan banyak banyak tholabul ilmu,” ungkapnya.

Menjudge atau menghakimi juga bukan cara yang elok. Sebagai warganet, kita juga tidak bisa membendung orang-orang yang melakukan ‘aksi ketok palu’ di laman media sosial sang artis. Namun anggap saja dihakimi manusia itu tidak ada apa-apanya dibanding dihakimi Allah di pengadilan akhirat nanti. Pedih.

Wallahua’lam.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Selepas Melepas Hijab, Lalu Apa ?"

Post a Comment