PANDANGAN ISLAM MENGENAI KEBERADAAN ILMU SIHIR
ROMADHON.ID, TANJUNG ENIM - Beberapa dari kita mungkin sering mendengar istilah sihir atau perdukunan yang biasanya menggunakan mantra-mantra, benda-benda keramat dan juga sesajian juga dengan campur tangan setan.
Sihir ini biasanya memiliki tujuan yang buruk untuk menjahati atau membahayakan orang lain. Misalnya membuat orang lain menjadi sakit, membuat orang menjadi gila, membuat suami-istri menjadi terpisah, atau mungkin membuat orang menjadi terputus silaturahminya karena fitnah.
Lalu, bagaimana pandangan Islam mengenai sihir ini? Apakah sihir itu memang ada atau sekedar takhayul?
Dalam Islam sendiri diketahui bahwa sihir itu memang ada, namun bukan untuk kita percaya sihir diciptakan Allah untuk menguji keimanan manusia. Apakah mereka akan percaya kepada kekuatan sihir atau tetap memegang tauhid. Tugas kita sebagai ummat Rasulullah SAW adalah percaya pada hal-hal ghaib, bukan pada kekuatan sihirnya itu sendiri.
Rasulullah SAW sendiri sudah mengingatkan kita mengenai dosa sihir ini, bahwa dosa sihir termasuk ke dalam tujuh dosa besar.
Rasulullah SAW bersabda,
“Jauhilah olehmu tujuh dosa besar.” Para sahabat (yang mendengar) bertanya, “Apakah tujuh dosa besar itu, ya Rasulullah? Nabi SAW menjawab, “Syirik, sihir, membunuh seseorang yang diharamkan Allah kecuali dengan jalan hak, memakan riba, memakan hak anak yatim, melarikan diri dari peperangan melawan kafir, dan menghukum pidana wanita-wanita mu`minah yang suci.” (HR Bukhari dan Muslim).
Pelaku sihir juga dapat dikatakan sebagai musyrik karena ia mempercayai kekuatan lain untuk melindunginya selain kekuatan Allah.
Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa membuhul tali dan meniupnya berarti ia telah melakukan sihir. Barangsiapa yang melakukan sihir, maka ia telah syirik.” (HR. An-Nasai`).
Loading...
0 Response to "PANDANGAN ISLAM MENGENAI KEBERADAAN ILMU SIHIR"
Post a Comment